Kamis, 03 Januari 2008

Target Pertumbuhan Ekonomi 2008, Meragukan

Aviliani: Target pertumbuhan ekonomi 2008 meragukan
Kamis, 03 Januari 08

Jakarta, Koran Internet – Keyakinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa pertumbuhan ekonomi bisa mencapai tujuh persen, sekalipun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2008 pemerintah mengasumsikan pertumbuhan 6,8 persen, dapat terealisasi asal indikator pendorongnya tepat.

Ekonom Indef, Aviliani mengatakan ada tiga indikasi pendorong pertumbuhan ekonomi yaitu realisasi rencana partai politik menyebarkan uang ke masyarakat, pengucuran anggaran sebesar Rp 15 triliun pada 2008 untuk pengentasan kemiskinan melalui program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri, dan mencairkan biaya infrastruktur sebesar Rp 400 triliun.

Berdasarkan indikator tersebut, Aviliani lalu mempertanyakan kesungguhan pemerintah melaksanakannya secara berkelanjutan terutama dalam hal penyaluran dana secara tepat. “Mampu tidak pemerintah?” kata Aviliani di Jakarta, Kamis (3/1). Aviliani yang memprediksi pertumbuhan ekonomi 2008 tetap 6,3 persen seperti juga tahun sebelumnya, menyarankan pemerintah harus bekerja lebih keras.

Menyinggung pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait hanya 50 persen target investasi yang tercapai, Aviliani mengamini. Target investasi dinilai Aviliani memang tidak tercapai karena aplikasinya tidak menyentuh rakyat miskin dan tidak membuka lapangan pekerjaan. Untuk itulah periode 2008, pemerintah harus lebih menggenjot investasi dengan tujuan mengentaskan kemiskinan dan mendorong kreativitas penciptaan lahan bagi tenaga kerja.(Hen/Ken)

Tidak ada komentar: