Rabu, 27 Juni 2007

Perencanaan Keuangan dengan Satu Sumber Pendapatan


Oleh: Adler Haymans Manurung, ChFC, RFC, Direktur Fund Management PT Nikko Securities Indonesia

BARU-baru ini seorang ibu rumah tangga mengirim pertanyaan cukup sederhana dan cukup panjang untuk menjawabnya. Ibu ini mempunyai pendapatan dari hasil kerja yang dilakukannya sebagai profesional dan pendapatan dari suami tidak pernah diperoleh. Ibu ini ingin tetap bisa hidup normal dan anak-anaknya bisa sekolah dengan baik.

Tulisan ini akan membahas kasus yang dihadapi ibu tersebut.

Kasus yang diungkapkan ibu itu adalah bagaimana merancang keuangan. Biasanya, sebuah rumah tangga dapat menyewa keahlian perencana keuangan untuk membuat rencana keuangan, mulai dari sekarang sampai saat pensiun. Perencana keuangan ini sudah banyak di Amerika, sedangkan di Indonesia ada dua lembaga yang mempunyai keinginan untuk mengembangkan perencana keuangan ini, yaitu Financial Planner Association of Indonesia (FPAI) dan International Association Registered Financial Consultants (IARFC).

Dalam melakukan perencanaan keuangan untuk ibu tersebut, maka pertama sekali yang harus diketahui yaitu kekayaan dan utang serta pendapatan yang dimiliki saat ini. Kekayaan yang dimaksud yaitu aset apa saja yang dimiliki, baik aset riil maupun aset finansial. Aset riil seperti rumah, mobil, dan aset yang tidak bergerak, tetapi masih dapat dijual. Biasanya aset perabotan rumah tidak pernah dimasukkan.

Sedangkan aset finansial seperti tabungan, reksa dana, deposito, dan sebagainya. Barang berharga seperti emas dan berlian juga sering dimasukkan ke dalam kelompok ini, walaupun sebenarnya kurang tepat. Selanjutnya, ibu tersebut harus membuat daftar utangnya, baik yang akan jatuh tempo dalam jangka pendek maupun jatuh tempo jangka panjang seperti kredit rumah, kredit mobil, kredit televisi, dan sebagainya. Kegunaan pembuatan daftar kekayaan dan utang adalah untuk mengetahui posisi kekayaan, utang dan dana yang dimiliki dan data ini dipergunakan untuk merencanakan selanjutnya.

ADA tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam merencanakan keuangan untuk hari mendatang, yaitu keuangan untuk kehidupan sehari-hari, keuangan untuk pengeluaran mendadak, dan keuangan untuk jangka panjang.

Perencanaan pertama yang bisa dikendalikan yaitu keuangan untuk pengeluaran kehidupan sehari-hari. Ibu rumah tangga sangat mengetahui pengeluaran untuk kehidupan sehari-hari seperti biaya listrik, biaya air, biaya untuk membeli makanan, dan biaya akhir pekan. Di dalam kelompok ini termasuk juga biaya untuk transportasi pergi-pulang kantor dan biaya makan siang di kantor, serta biaya sandang (pakaian dan sepatu) untuk seluruh keluarga. Lebih baik rencana pembiayaan ini dilakukan dengan rancangan periode setahun supaya lebih baik mengaturnya dan kemudian dibagi dalam periode bulanan selama dua belas bulan. Biaya sandang selalu dikeluarkan tidak sekali sebulan, tetapi sekali dua atau tiga bulan.

Biaya pengeluaran untuk kehidupan sehari-hari berkisar 30-50 persen dari pendapatan yang diperoleh. Bila pengeluaran lebih dari 50 persen, maka pengeluaran itu harus dievaluasi untuk dapat kemudian dilakukan efisiensi. Pengeluaran yang tidak penting dan tidak dibutuhkan jangan dianggarkan.

Salah satu cara menghemat pengeluaran adalah dengan merancang pengeluaran tersebut secara matang. Misalkan, anak-anak tidak diajarkan membeli barang atau memenuhi keinginan anak yang belum dirancang dari rumah ketika pergi ke mal atau pusat perbelanjaan.

Pengeluaran sandang diperkirakan sekitar 30 persen dari seluruh pengeluaran sehari-hari. Pembelian sandang harus disesuaikan dengan kemampuan, tetapi tidak merendahkan posisi kita. Ibu rumah tangga dapat membeli pada pusat perbelanjaan yang murah untuk mendapat kualitas yang diinginkan dan sesuai anggaran. Dana pengeluaran ini dibuat dalam satu rekening yang bisa diambil setiap hari atau dapat diambil dengan ATM.

Perencanaan untuk pengeluaran mendadak merupakan pengeluaran yang tidak diketahui sebelumnya. Pengeluaran ini termasuk pengeluaran untuk biaya perawatan anggota keluarga yang sakit, memberi sangu kepada keluarga yang datang, dan lainnya. Dalam pengeluaran ini juga termasuk pengeluaran untuk saudara-saudara yang tidak mampu dan kita mempunyai kewajiban membantu, tetapi tidak terpaksa melainkan dengan kerelaan. Kita harus bersyukur atas yang kita miliki saat ini dan masih banyak pihak lain yang lebih kurang layak hidupnya dari kita. Pengeluaran untuk sumbangan perayaan hari kemerdekaan yang dilakukan rukun warga atau rukun tetangga juga termasuk dalam pengeluaran ini.

Pengeluaran ini besarnya 10-20 persen dari seluruh pendapatan. Bila dana ini tidak terpakai, maka dana ini bisa dipergunakan untuk tahun berikut, tetapi harus selalu disediakan. Dana sisa ini selayaknya dipisahkan pada tabungan lain.

Dana ini juga bisa dibuat dalam bentuk tabungan dan bila sisanya masih besar separuhnya dibuat dalam tabungan yang dapat diambil sehari-hari dan separuhnya dibuat dalam deposito. Pengeluaran mendadak ini juga harus diatur secara cermat, kalau masih bisa dikeluarkan dengan nilai yang lebih kecil tidak usah harus mengeluarkan yang besar.

Bila tidak ingin pusing dengan pengeluaran kesehatan, maka dapat membeli asuransi kesehatan. Nilai asuransi kesehatan ini dapat dipertimbangkan minimum setengah gaji per bulan yang diperoleh dari tempat bekerja. Umumnya, perusahaan memberi asuransi gaji sebesar satu bulan gaji.

PERENCANAAN keuangan untuk jangka panjang yaitu dana saat ini diinvestasikan untuk kebutuhan pada saat pensiun. Dana ini diinvestasikan sekitar 30 persen dari pendapatan setahun. Biasanya pada kasus ini, investasi merupakan pokok persoalan utama.

Investasi pada kelompok ini termasuk juga membeli asuransi untuk menanggung risiko yang dihadapi. Asuransi yang dimaksud yaitu asuransi jiwa yang di dalamnya ada investasi.

Dalam perencanaan ini kita harus melakukan investasi dengan target yang tidak terlalu muluk. Misalkan, ibu rumah tangga secara konsisten melakukan tabungan sebesar 15 persen dari pendapatan gaji untuk ditabung dengan tingkat bunga sebesar 8 persen. Oleh karenanya, ibu rumah tangga dapat menggunakan pendapat berbagai pihak yang memahami investasi untuk melakukan investasi dalam rangka kepentingan jangka panjang.

Presentasi perencanaan keuangan yang di atas tidak selalu baku, tetapi dapat diubah sesuai kebutuhan. Lebih baik menggunakan perencana keuangan agar hasil yang diperoleh lebih baik. Biaya untuk menggunakan perencana keuangan dapat diperketat dengan melalui teman. Selamat membuat rencana keuangan untuk kepentingan yang lebih baik.

CARA CERDAS MENGELOLA PENGELUARAN ANDA

Cara Cerdas Mengelola Pengeluaran Anda

Kepala Riza akhir-akhir ini sering pening, bukan karena gejala DBD yang sedang mewabah, bukan juga karena gejala flu. Riza dibingungkan dengan begitu banyaknya pengeluaran yang harus disiapkannya bulan depan. Diawali saat Riza hendak memfoto kopi STNK untuk perpanjangan stiker parkir di tempatnya bekerja. Secara tak sengaja dilihatnya bahwa pajak mobil Kijangnya harus segera dibayar bulan depan, dan bersamaan itu pula masa perpanjangan polis asuransi kendaraannya itu, eh.... lagi-lagi tune up mobil yang biasa dilakukannya 2 kali dalam setahun juga jatuh dalam waktu yang bersamaan. Tadi malampun saat sedang bercengkrama di rumah, istrinya juga mengingatkan tentang jatuh tempo pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) rumah mereka, alamaak.... bagaimana menyelesaikannya, keluh Riza. Maklum saja pengeluaran bulanannya cukup besar, sebagian terserap utk anak pertamanya yang sedang memasuki usia awal pertumbuhan – ditambah lagi Riza baru saja mengganti hpnya dengan keluaran terbaru dengan menggunakan sebagian uang bonus tahunan yang masih disimpannya. Pikiran Riza langsung tertuju pada selembar brosur penawaran Kredit Tanpa Agunan (KTA) salah satu Bank Asing yang didapatkannya pada saat lunch di food court gedung kantornya. Mengamati bunganya, hmm... besar sekali dengan bunga 2% per bulan.

Kasus yang dihadapi Riza adalah salah satu cuplikan episode problem keuangan yang dihadapi oleh banyak keluarga muda seperti Riza, yang sedang berada di awal karir pekerjaannya dan belum terbiasa hidup terencana dalam mengatur pengeluaran keuangan keluarganya. Hal inipun bisa pula terjadi pada diri Anda. Apakah yang akan dihadapi Riza jika dia mengambil KTA yang ditawarkan bank tersebut? Sudah dapat dipastikan, jika tanpa melakukan reposisi hutang dengan ketat, maka keluarga Riza akan memasuki zone ”debt trap” – perangkap hutang yang tak berkesudahan.

Bagaimana mengatasi problem ini dengan cara yang cerdas? Dalam konteks perencanaan keuangan keluarga, Anda perlu mengenal konsep Alokasi Pengeluaran – suatu konsep penyisihan atas pos-pos pengeluaran tahunan.

Konsep Alokasi Pengeluaran sebenarnya sudah akrab dengan kita tanpa kita sadari. Anda tentu sudah sering mengetahui tentang fungsi lumbung padi yang digunakan sejak dulu oleh para petani bukan? Lumbung padi ini digunakan sebagai sarana penyimpanan padi untuk persiapan menghadapi musim paceklik. Hal ini dilakukan karena pada masa itu panen padi hanya terjadi 1 atau 2 kali dalam setahun. Pengalaman yang ada mengajarkan mereka untuk menyiapkan bahan makanan untuk masa-masa sulit yang akan dihadapinya.

Jika dianalogikan dengan kondisi keuangan Riza – cara sejenis itulah yang perlu dilakukan untuk mengatasi problem keuangan keluarganya. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda tempuh dalam melakukan alokasi :

1. Identifikasi pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya tahunan atau temporer, dalam pengertian tidak sering timbul namun berjumlah besar. Misalnya : pembayaran premi asuransi mobil, pajak kendaraan bermotor, pajak bumi dan bangunan, Qurban bagi Anda yang muslim, tune up kendaraan berkala, ataupun pengeluaran untuk rekreasi keluarga.

2. Jumlahkan total seluruh pengeluaran temporer tersebut, jangan lupa tambahkan 5-10% dana tambahan untuk antisipasi jika ada perubahan atas nilai pos-pos pengeluaran tersebut. Jumlah total pengeluaran ini dibagi 12 sebagai dasar alokasi bulanan yang kita siapkan.

3. Siapkan sistem yang ”memaksa” Anda untuk disiplin utk melakukan alokasi bulanan. Banyak cara yang bisa Anda lakukan, misalnya dengan langsung memindahkan pendapatan yang Anda terima setiap bulannya ke rekening khusus yang disiapkan untuk pos alokasi. Anda juga bisa membuat standing instruction pada Bank Anda. Jangan lupa buat cara sedemikian rupa agar Anda tidak bebas untuk mengambil dana itu sewaktu-waktu, misalkan dengan membuatnya tanpa kartu ATM. Rekening penampung ini juga bisa berupa rekening investasi yang likuid, misalnya dalam bentuk reksadana pasar uang. Hal ini dikarenakan karakternya yang mirip-mirip tabungan, bebas keluar masuk kapan saja tanpa dikenai biaya-biaya yang signifikan dan tingkat return yang biasanya diatas rata-rata return deposito.

Dibawah ini adalah langkah alokasi yang bisa dilakukan Riza untuk mengatasi problem keuangan keluarganya.

Pengeluaran

Jumlah

Tahunan


Pajak mobil (kijang thn 2002)

2,000,000

Asuransi mobil

3,100,000

Pajak Bumi dan Bangunan

350,000

Qurban (3 anggota keluarga)

1,800,000



Temporer


Tune up mobil (2x/thn)

1,100,000

Rekreasi 3x/thn

3,600,000

Total Alokasi

11,950,000

Tambah 5%

12,547,500



Alokasi Bulanan

1,045,625

Anggap saja dana yang perlu Riza alokasikan secara disiplin sebesar Rp 1,050,000 per bulan. Hal ini tentunya lebih kecil dari total pengeluaran yang akan dikeluarkannya secara serentak bukan? Dengan persiapan dana yang lebih terencana, kita dapat ”sedikit bernafas” dalam menghadapi biaya tahunan maupun temporer yang biasanya dalam jumlah yang cukup besar.

Hal lain yang perlu kita miliki adalah sifat konservatif dalam menyikapi pengeluaran dan pendapatan. Setiap hal yang potensial untuk menghasilkan pengeluaran sebaiknya Anda langsung alokasikan. Sedangkan setiap potensi pendapatan hendaknya tidak langsung Anda klaim sebagai pendapatan, karena belum tentu Anda terima, contohnya potensi pendapatan dari bonus tahunan / THR. Sumber pendapatan insidental ini sebaiknya Anda bisa manfaatkan untuk kebutuhan lain yang menguntungkan Anda, misalkan untuk berinvestasi dalam berbagai macam instrumen keuangan yang ada.

Jika dilakukan secara disiplin, pelaksanaan strategi Alokasi Pengeluaran akan memberikan beberapa manfaat keuangan kepada Anda diantaranya :

  1. Stabilitas pengeluaran keuangan

Strategi alokasi ini akan membantu Anda untuk menjaga pengeluaran bulanan Anda tidak fluktuatif, ”You take control on your own cost”.

  1. Reposisi dan rasionalisasi pos-pos pengeluaran

Anda akan terlatih untuk kemudian melakukan reposisi dan rasionalisasi terhadap setiap pos pengeluaran Anda. Reposisi dalam artian Anda akan bisa menempatkan item pengeluaran mana yang Anda rasakan kurang urgent. Sedangkan rasionalisasi artinya Anda akan mampu melakukan penyesuaian terhadap sejumlah pos pengeluaran yang sudah kurang wajar / berlebihan nilainya. Langkah ini menyebabkan pengeluaran Anda tetap dalam budget Anggaran pengeluaran yang Anda telah tetapkan.

Untuk melakukan strategi alokasi ini memang tidak semudah membalik telapak tangan, tidak cukup mudah, tapi juga tidak cukup sulit sepanjang Anda dan partner Anda bersedia untuk melakukannya. Tidak salah untuk dicoba bukan ???

Life is not easy, but we can make it easier .... Selamat Berencana