Rabu, 27 Juni 2007

CARA CERDAS MENGELOLA PENGELUARAN ANDA

Cara Cerdas Mengelola Pengeluaran Anda

Kepala Riza akhir-akhir ini sering pening, bukan karena gejala DBD yang sedang mewabah, bukan juga karena gejala flu. Riza dibingungkan dengan begitu banyaknya pengeluaran yang harus disiapkannya bulan depan. Diawali saat Riza hendak memfoto kopi STNK untuk perpanjangan stiker parkir di tempatnya bekerja. Secara tak sengaja dilihatnya bahwa pajak mobil Kijangnya harus segera dibayar bulan depan, dan bersamaan itu pula masa perpanjangan polis asuransi kendaraannya itu, eh.... lagi-lagi tune up mobil yang biasa dilakukannya 2 kali dalam setahun juga jatuh dalam waktu yang bersamaan. Tadi malampun saat sedang bercengkrama di rumah, istrinya juga mengingatkan tentang jatuh tempo pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) rumah mereka, alamaak.... bagaimana menyelesaikannya, keluh Riza. Maklum saja pengeluaran bulanannya cukup besar, sebagian terserap utk anak pertamanya yang sedang memasuki usia awal pertumbuhan – ditambah lagi Riza baru saja mengganti hpnya dengan keluaran terbaru dengan menggunakan sebagian uang bonus tahunan yang masih disimpannya. Pikiran Riza langsung tertuju pada selembar brosur penawaran Kredit Tanpa Agunan (KTA) salah satu Bank Asing yang didapatkannya pada saat lunch di food court gedung kantornya. Mengamati bunganya, hmm... besar sekali dengan bunga 2% per bulan.

Kasus yang dihadapi Riza adalah salah satu cuplikan episode problem keuangan yang dihadapi oleh banyak keluarga muda seperti Riza, yang sedang berada di awal karir pekerjaannya dan belum terbiasa hidup terencana dalam mengatur pengeluaran keuangan keluarganya. Hal inipun bisa pula terjadi pada diri Anda. Apakah yang akan dihadapi Riza jika dia mengambil KTA yang ditawarkan bank tersebut? Sudah dapat dipastikan, jika tanpa melakukan reposisi hutang dengan ketat, maka keluarga Riza akan memasuki zone ”debt trap” – perangkap hutang yang tak berkesudahan.

Bagaimana mengatasi problem ini dengan cara yang cerdas? Dalam konteks perencanaan keuangan keluarga, Anda perlu mengenal konsep Alokasi Pengeluaran – suatu konsep penyisihan atas pos-pos pengeluaran tahunan.

Konsep Alokasi Pengeluaran sebenarnya sudah akrab dengan kita tanpa kita sadari. Anda tentu sudah sering mengetahui tentang fungsi lumbung padi yang digunakan sejak dulu oleh para petani bukan? Lumbung padi ini digunakan sebagai sarana penyimpanan padi untuk persiapan menghadapi musim paceklik. Hal ini dilakukan karena pada masa itu panen padi hanya terjadi 1 atau 2 kali dalam setahun. Pengalaman yang ada mengajarkan mereka untuk menyiapkan bahan makanan untuk masa-masa sulit yang akan dihadapinya.

Jika dianalogikan dengan kondisi keuangan Riza – cara sejenis itulah yang perlu dilakukan untuk mengatasi problem keuangan keluarganya. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda tempuh dalam melakukan alokasi :

1. Identifikasi pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya tahunan atau temporer, dalam pengertian tidak sering timbul namun berjumlah besar. Misalnya : pembayaran premi asuransi mobil, pajak kendaraan bermotor, pajak bumi dan bangunan, Qurban bagi Anda yang muslim, tune up kendaraan berkala, ataupun pengeluaran untuk rekreasi keluarga.

2. Jumlahkan total seluruh pengeluaran temporer tersebut, jangan lupa tambahkan 5-10% dana tambahan untuk antisipasi jika ada perubahan atas nilai pos-pos pengeluaran tersebut. Jumlah total pengeluaran ini dibagi 12 sebagai dasar alokasi bulanan yang kita siapkan.

3. Siapkan sistem yang ”memaksa” Anda untuk disiplin utk melakukan alokasi bulanan. Banyak cara yang bisa Anda lakukan, misalnya dengan langsung memindahkan pendapatan yang Anda terima setiap bulannya ke rekening khusus yang disiapkan untuk pos alokasi. Anda juga bisa membuat standing instruction pada Bank Anda. Jangan lupa buat cara sedemikian rupa agar Anda tidak bebas untuk mengambil dana itu sewaktu-waktu, misalkan dengan membuatnya tanpa kartu ATM. Rekening penampung ini juga bisa berupa rekening investasi yang likuid, misalnya dalam bentuk reksadana pasar uang. Hal ini dikarenakan karakternya yang mirip-mirip tabungan, bebas keluar masuk kapan saja tanpa dikenai biaya-biaya yang signifikan dan tingkat return yang biasanya diatas rata-rata return deposito.

Dibawah ini adalah langkah alokasi yang bisa dilakukan Riza untuk mengatasi problem keuangan keluarganya.

Pengeluaran

Jumlah

Tahunan


Pajak mobil (kijang thn 2002)

2,000,000

Asuransi mobil

3,100,000

Pajak Bumi dan Bangunan

350,000

Qurban (3 anggota keluarga)

1,800,000



Temporer


Tune up mobil (2x/thn)

1,100,000

Rekreasi 3x/thn

3,600,000

Total Alokasi

11,950,000

Tambah 5%

12,547,500



Alokasi Bulanan

1,045,625

Anggap saja dana yang perlu Riza alokasikan secara disiplin sebesar Rp 1,050,000 per bulan. Hal ini tentunya lebih kecil dari total pengeluaran yang akan dikeluarkannya secara serentak bukan? Dengan persiapan dana yang lebih terencana, kita dapat ”sedikit bernafas” dalam menghadapi biaya tahunan maupun temporer yang biasanya dalam jumlah yang cukup besar.

Hal lain yang perlu kita miliki adalah sifat konservatif dalam menyikapi pengeluaran dan pendapatan. Setiap hal yang potensial untuk menghasilkan pengeluaran sebaiknya Anda langsung alokasikan. Sedangkan setiap potensi pendapatan hendaknya tidak langsung Anda klaim sebagai pendapatan, karena belum tentu Anda terima, contohnya potensi pendapatan dari bonus tahunan / THR. Sumber pendapatan insidental ini sebaiknya Anda bisa manfaatkan untuk kebutuhan lain yang menguntungkan Anda, misalkan untuk berinvestasi dalam berbagai macam instrumen keuangan yang ada.

Jika dilakukan secara disiplin, pelaksanaan strategi Alokasi Pengeluaran akan memberikan beberapa manfaat keuangan kepada Anda diantaranya :

  1. Stabilitas pengeluaran keuangan

Strategi alokasi ini akan membantu Anda untuk menjaga pengeluaran bulanan Anda tidak fluktuatif, ”You take control on your own cost”.

  1. Reposisi dan rasionalisasi pos-pos pengeluaran

Anda akan terlatih untuk kemudian melakukan reposisi dan rasionalisasi terhadap setiap pos pengeluaran Anda. Reposisi dalam artian Anda akan bisa menempatkan item pengeluaran mana yang Anda rasakan kurang urgent. Sedangkan rasionalisasi artinya Anda akan mampu melakukan penyesuaian terhadap sejumlah pos pengeluaran yang sudah kurang wajar / berlebihan nilainya. Langkah ini menyebabkan pengeluaran Anda tetap dalam budget Anggaran pengeluaran yang Anda telah tetapkan.

Untuk melakukan strategi alokasi ini memang tidak semudah membalik telapak tangan, tidak cukup mudah, tapi juga tidak cukup sulit sepanjang Anda dan partner Anda bersedia untuk melakukannya. Tidak salah untuk dicoba bukan ???

Life is not easy, but we can make it easier .... Selamat Berencana

Tidak ada komentar: